Minggu, 31 Agustus 2014

Telinga panjang suku dayak kenya kalimantan timur (Long ears in dayak society)

asslamualaikum,
 my profile
name : fahmi

actually i wanna share knowladge about dayak tribe a Dayak people form east borneo, but before i explanation about dayak its self, i will take a picture dayak people with me absolutly  the long ears in dayak society.









Suku dayak merupakan salah satu suku yang sangat unik dan sangat langkah di dunia ini, suku dayak juga merupakan salah satu budaya yang sangat jarang ditemukan dikalangan budaya manapun,dikarnakan dayak mempunyai budaya sosial dimana mereka menggunakan anting anting yang sangat besar, sehingga telinga mereka panjang  dan hanya ada dua suku yang telingahnya panjang yaitu suku yang berada di amerika, dan indonesia, maka dari itu lah kita harus bangga bahwa indonesia memiliki banyak bahkan ribuan jenis budaya yang harus kita jaga dan kita lestarikan, 

Kamis, 06 Februari 2014

Masyarakat sebatik di perbatasan Indonesia Malaysia

Mayrakat perbatasan
Seperti yang kita ketahui bahwa mayrakat di daerah perbatasan yang tinggal dengan daerah perbatasan seperti perbatasan  pulau yang ada di Indonesia bagian timur, yaitu pulau sebatik diamana pulau tersebut, berbatasan langsung dengan dulau sebatik Indonesia dengan kota tawau Malaysia, di mana pulau tersebut  terbagi atas menjadi 2 yaitu sebatik dengan kampung melayu, di mana perbatasan tersebut hanya di batasi oleh patok.  Yang ukuranya  satu meter dan malahan kebanyakan dari patok perbatasan tersebut banyak yang sudah rusak.,
 
Dan sebatik juga di huni oleh mayoritas perantau dari pulau sulawesi,jawa,papua dan lain lain.  dan hidup secara bersama sama di pulau sebatik, termasuk saya sendiri.

Ada kampung yang namanya lalosalo, di mana  tempat itu sehari hari di gunakan untuk penyebrangan untuk pergi ketawau alias Malaysia, begitupun sebaliknya, tapi yang saya herankan dari pulau sebatik masyrakat disana menggunakan mata uang rinngit dan rupiah, padahal mereka yang tinggal di daerah perbatasan  warga Negara inndonesia, tapi kenapa mereka menngunakan dua mata uang  asing,

Ada yang perlu kita perihatin terhadap warga daerah perbatasan yang ada di kaltim atau di pulau sebatik, di mana warga di sana yang bekerja seprti,
  •  Nelayan yang stiap harinya mereka menjual hasil ikan yang di tangkap itu semua di jual ke  Malaysia, dan kebayakan dari nelayan menjual hasil tangkapan mereka hamper 70% di jual ke malysia di bandingkan di Indonesia atau tempat mereka sendiri.
  • Petani di mana hasil mereka itu seperti kakau, kelapa sawit, buah-buahan, mereka itu menjualnya di daerah Malaysia, kenapa bukan di jual  di Indonesia padahal jika mereka menjual hasil taninya di Indonesia pasti perekonomian di pulau sebatik itu pasti akan berkembang             
Coba kita perhatikan

barang yang di jual ke Malaysia, mungkin harga barang yang mereka jual itu mahal di bandingkan jika mereka menjual di Indonesia atau di tempanya sendiri, tapi dengan mereka menjual hasi  tani atau hasi laut di Malaysia, melainkan masyarakat sebatik sama saja membantu perekonomian Malaysia,
maka dari itu harus kita sadari mulai dari sekarang marilah kita mengelolah hasi bumi kita sendiri, mungkin itu lebih baik, dan seharusnya juga pemerintah membantu, atau mempromosikan hasil daerah sendiri agar bisa di kelolah sendiri, dan apa bila itu di terapkan maka kita juga turut peran mengurangi angkah pengangguran di negri kita, karna dengan pemerintah menbangun perusahan minyak kelapa untuk parah petani. Saya yakin perekonomian masyrakat perbatasan pasti akan berlahan membaik.