Mayrakat perbatasan
Seperti yang kita ketahui bahwa mayrakat di daerah perbatasan yang tinggal dengan daerah perbatasan seperti perbatasan pulau
yang ada di Indonesia bagian timur, yaitu pulau sebatik diamana pulau
tersebut, berbatasan langsung dengan dulau sebatik Indonesia dengan kota
tawau Malaysia, di mana pulau tersebut terbagi atas menjadi 2 yaitu sebatik dengan kampung melayu, di mana perbatasan tersebut hanya di batasi oleh patok. Yang ukuranya satu meter dan malahan kebanyakan dari patok perbatasan tersebut banyak yang sudah rusak.,
Dan sebatik juga di huni oleh mayoritas perantau dari pulau sulawesi,jawa,papua dan lain lain. dan hidup secara bersama sama di pulau sebatik, termasuk saya sendiri.
Ada kampung yang namanya lalosalo, di mana tempat
itu sehari hari di gunakan untuk penyebrangan untuk pergi ketawau alias
Malaysia, begitupun sebaliknya, tapi yang saya herankan dari pulau
sebatik masyrakat disana menggunakan mata uang rinngit dan rupiah,
padahal mereka yang tinggal di daerah perbatasan warga Negara inndonesia, tapi kenapa mereka menngunakan dua mata uang asing,
Ada yang perlu kita perihatin terhadap
warga daerah perbatasan yang ada di kaltim atau di pulau sebatik, di
mana warga di sana yang bekerja seprti,
- Nelayan yang stiap harinya mereka menjual hasil ikan yang di tangkap itu semua di jual ke Malaysia, dan kebayakan dari nelayan menjual hasil tangkapan mereka hamper 70% di jual ke malysia di bandingkan di Indonesia atau tempat mereka sendiri.
- Petani di mana hasil mereka itu seperti kakau, kelapa sawit, buah-buahan, mereka itu menjualnya di daerah Malaysia, kenapa bukan di jual di Indonesia padahal jika mereka menjual hasil taninya di Indonesia pasti perekonomian di pulau sebatik itu pasti akan berkembang
barang yang di jual ke Malaysia, mungkin harga barang yang mereka jual itu mahal di bandingkan jika mereka menjual di Indonesia atau di tempanya sendiri, tapi dengan mereka menjual hasi tani atau hasi laut di Malaysia, melainkan masyarakat sebatik sama saja membantu perekonomian Malaysia,
maka dari itu harus kita sadari mulai dari
sekarang marilah kita mengelolah hasi bumi kita sendiri, mungkin itu
lebih baik, dan seharusnya juga pemerintah membantu, atau mempromosikan
hasil daerah sendiri agar bisa di kelolah sendiri, dan apa bila itu di
terapkan maka kita juga turut peran mengurangi angkah pengangguran di
negri kita, karna dengan pemerintah menbangun perusahan minyak kelapa
untuk parah petani. Saya yakin perekonomian masyrakat perbatasan pasti
akan berlahan membaik.